Wah bener-bener udah lama nih gak ngeblog. Bisa jadi blogger yang durhaka nih. Hohoho.
Malam ini mau report daily activity dulu deh.
Tadi siang ada pemeriksaaan General Check Up di kantor dan semua pegawai diwajibkan untuk di cek kesehatannya. Awalnya sih aku gak masalah, soalnya alhamdulilah gak punya phobia apapun kalo menyangkut alat-alat kesehatan, seperti jarum suntik misalnya.
Tes kesehatannya sih ada beberapa tahap, dari Psikotes yaitu dengan mengisi quisionair, tes penglihatan, pendengaran, tes warna, urine, darah dan ini yang agak bikin deg degan. Tes jantung. Yupz, sebenarnya bukan takut sama alat-alatnya yang cuma ditempel dan dijepit ke beberapa titik ditubuh kita. Yang bikin deg deg ser adalah prosesnya! Berhubung aku tadi bareng ibu-ibu yang udah pada married, so mereka enjoy aja. Singkatnya tinggal “buka” selesai. Lah, aku? Masih unyu nan muda belia (setuju, kan? Hehe) ini bagaimana? Malu lah kalu disuru buka baju walaupun cuma sedikit. Hmm... Jadi prosesnya begini: It’s okelah klo keempat pergelangan kaki dan tangan dijepit pake alat yang menyerupai penjepit rambut, tapi ada sekitar 4 kabel kecil yang harus ditempel di area dekat dada itu yang bikin aku shock. Mana yang meriksa Dokter Laki-laki pula. Ya Tuhan... otokae?
Tapi ya mau tak mau, setelah berfikir yang cukup lama akhirnya aku pasrah. Toh, ditempat lain juga begitu. Malah lebih parah, katanya sampai disuruh bugil segala. Omigot... serem bo’ ngebayanginnya.
Tiba giliranku. Alhamdulillah kebiasaanku memakai kaus dalam sangat bermanfaat. Soalnya, walaupun semua kancing baju disuruh lepas (untuk mempermudah memasang kabel-kabel penghubung ke perangkat alat pendeteksi degup jantung) perutku dan lain-lain masih aman, gak terlalu vulgar. Hehe.
Proses selanjutnya, kabel-kabel tadi ditempel di atas dada tp gak menyentuh “dada”. Aku disuruh relax sama sang dokter, disuruh bernafas seperti biasa dan jangan tegang. Hmm... dia tau banget kalo aku lagi deg degan. Gimana gak, ini pertama kalinya aku melakukan tes yang seperti ini. Aigo...
Tes jantung selesai. Dokter bilang jantungku dalam kondisi yang sangat baik (Ya, iyalah. Tiap Jum’at disuru jadi instruktur senam jantung sehat, meskipun gerakanku acak kadut.hihihi)
Nah, satu lagi. Tes yang banyak ditakuti orang-orang adalah tes darah. Pada takut kena jarum suntik. Hihihi. Geli deh, pas liat ekspresi salah satu bapak-bapak yang merem melek nahan sakit pas diambil darahnya. Ada lagi, ibu-ibu yang selalu mundur pas tiba gilirannya. Hihihi.
Nah, tiba giliranku. Sebenarnya aku juga lupa bagaimana rasanya kena jarum suntik. Aku juga lupa kapan terakhir kali disuntik. “Mungkin kayak digigit semut”, batinku. Tapi yo weslah, aku suka tantangan. Kalo naik Tornado dan halilintar di dufan aja aku berani masa sama jarum suntik takut (kumat sombong maksimalnya)
Yeah, here we are... Petugas dengan sigap menyuntikkan jarum dilenganku. Gak memakan waktu yang lama untuk nyari urat saluran darah (betul gak sih namanya? Hehe) di lenganku. Prosesnya cepet banget, gak pake ba bi bu, darah langsung terlihat ditabung jarum suntik tadi. Gila cuy, sumpah gak ada rasa sama sekali. Bagus deh, hehehe.
Sebenarnya tes belum selesai. Besok masih di x-tray alias dironsen. Smoga gak disuruh yang aneh-aneh lagi deh. Amin...