Selasa, 8 Feb 2011
21.59
Wa…. Rumahku hampir terbakar (lagi) kejadian nyaris membakar rumah itu terjadi pd tanggal 5 Februari 2011.
“Entah mengapa malam itu aku sangat mengantuk. Pukul 19.00 aku sudah tertidur sambil memeluk mesra bantal guling . Tiba-tiba, Atur adikku yang bungsu lagi hitam (xixixixi) mengetuk pintu kamarku.
Tok… tok… tok… Yuk (panggilan untuk kakak perempuan dari Palembang) disuru mama panasin sayur nangka” katanya sambil menggedur pintu kamarku membabi buta.
Dengan langkah gontai karena masih mengantuk, akupun langsung melangkah menuju dapur menghidupi kompor untuk memanasi sayur. Sambi menunggu sayurnya mendidih akupun ke kamar kecil untuk mencuci muka dan berwudhu, aku ingat belum shalat magrib. Setelah mengambil wudhu akupun menuju dapur lagi untuk mengecek apakah sayur tadi sudah mendidih. Dan ternyata sayur tadi belum mendidih. Akupun menuju kamarku untuk menunaikan shalat magrib setelah mengecilkan api kompor. Entah mengapa setelah itu aku langsung menuju tempat tidur, kembali memejamkan mata dan kembali memeluk mesra bantal guling terlelap tanpa beban.
Kurang lebih 45 menit kemudian sekitar 3 orang mengetuk pintu rumahku. Berhubung jendela kamarku berdekatan dengan pintu depan rumah, samar-samar aku dapat mendengar orang tersebut menggedur pintu.
“Tok... tok... tok... kak, kok banyak asap di belakang? Coba di cek, kayaknya ada yang terbakar” katanya. Aku yang mendengar mendadak jadi segar bugar. Melonjak kaget dan dengan bersemangat menuju dapur.
Sementara itu, di dapur asap mengepul dengan meriahnya, menyesakkan parau-paru utnuk bernafas. Sayur yang dipanasi tadi menjadi hangus , smua menjadi hitam termasuk panci-pancinya. Dengan sigap dan secepat kilat kumatikan kompor, membuka jendela dan pintu dapur sambil mempersiapkan diri yang sebentar lagi akan mendapatkan gencatan omelan massal dari orang serumah.
Yup, benar sekali sodara-sodara aku habis dimarahi si enyak (untuk Bapak dan dua Kakakku lagi gak ada di rumah). Bukan sekali ini saja, 2 hari yang lalu Asam pade tongkol yang enak banget bikinan si enyak aku bikin gosong tanpa ampun. Ckckckck kok masih gak berubah sih sy!?
Adikku pun ikut menimpal, si enyak tambah semangat mengomeliku (padahal beliau juga sering lupa). Waktu itu beliau pernah melakukan hal tragis sama seperiku, malah lemari gantung yang terletak persis 1 meter di atas kompor habis hangus dilalap si jago merah. Hmmm… Like Mother like Daughter. So, jangan salahkan daku yang sering pelupa ini nyak (sudah keturunan kayaknya.xixixi),-
Lututku bergetar hebat, bulu kudu merinding disko, mata juling gak karuan, badan mendadak panas dingin *Beuh… lebay euy, kalo inget kejadian itu.
Astagfirullah… hampir saja aku melakukan hal yang bisa membahayakan keluargaku dan banyak orang ya Alah. Semoga ini tak terjadi lagi. Lindungilah hamba dan keluarga ya Allah. Jauhkan dari penyakit lupa dan hilaf. Amin….
Zie^^
2 komentar:
hufh...drmu, teman....
ceroboh sangad ( same like me ) tp laen kali ati2, cy....
Iya, semoga tidak terjadi lagi yaw :D
saya akan lebih berhati2,
Posting Komentar